Bontang saat sebelum adanya Pabrik/kilang gas hanyalah merupakan Kota Kecamatan yang terpencil dengan mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah nelayan. Saat itu, lembaga Pendidikan yang tersedia hanyalah beberapa Sekolah Dasar Negeri saja. Kandep Dikbud kecamatan Bontang belum ada, masih dirangkap oleh Kandep Dikbud kecamatan Sangkulirang. Untuk ketenangan pegawai dalam melaksanakan tugas sehingga dicapai produktivitas yang tinggi, kesejahteraan pegawai perlu mendapat perhatian, termasuk pendidikan bagi anak-anaknya.
Mengingat lembaga Pendidikan di kecamatan Bontang saat itu belum memadai, maka pada juli 1977 PT Badak NGL Co. membuka TK, SD dan SMP yang merupakan kelas jauh dari TK, SD, dan SMP Pertamina Balikpapan, di kompleks PT Badak NGL Co. Bontang. Untuk itu di datangkan beberapa guru dari SD dan SMP Pertamina Balikpapan seperti Bpk. Muslim Arsyad, Bpk. Pait, Bpk. R. Effendi Arief, Bpk. Suparman, dan Bpk Wiji Handoko untuk bertugas di Bontang, dibantu oleh beberapa Istri pegawai PT. Badak NGL Co yang memenuhi kualifikasi sebagai guru.
Mengantisipasi perkembangan Pabrik/Kilang gas alam selanjutnya, yang sudah barang tentu diikuti oleh perkembangan jumlah pegawai dan anak pegawai usia sekolah, PT. Badak NGL Co. memandang perlu membentuk sebuah Yayasan Pendidikan Vidya Dahana Patra disingkat YPVDP.